Sabtu, 01 Februari 2020

TENTANG A.W DAN I.W (III)

Parah sih sama sekali tidak menyangka kalau akan ada part selanjutnya dari judul postingan ini. Tapi aku senang, kalau cerita ini berlanjut artinya orang-orang yang selama ini aku sayangi sejak di bangku sekolah masih Allah kasih kesempatan untuk mengisi hari-hari di bangku kerjaku. Semoga terus hingga di bangku masa tua nan jompoku. Aamiin.

Alasan kenapa cerita ini bisa berlanjut pastinya karena Indah dan Wisnu masih ada untuk aku susahkan. Kalau kasusnya Indah, dia memang tidak pernah pergi. Indah selalu ada di sana, ditempat yang selalu bisa aku datangi kapan saja dalam kondisi apapun. Indah yang tidak hanya menyediakan telinga untuk mendengarkan, namun juga dengan kalimat-kalimat yang mampu menguatkan, mengingatkan, hingga menjatuhkan wkwk kadang aku yang bego ini memang butuh disadarkan untuk kembali kekenyataan. Dan Indah di sana, selalu ada dengan tangan terbuka untuk merengkuh aku dengan tampar maupun peluk. Tangannya memang diciptakan bukan sekadar untuk membelaku, namun bisa tegas menyalahkanku kalau aku mulai salah jalan. Terima kasih Indah.

"IW-ya, Alya juga di sini," merupakan satu-satunya kalimat yang mampu aku kasih ke Indah. Bahwa kapanpun dia butuh, Indah bisa langsung menemuiku. Bahwa kapapun dunia menyerangnya, meski tak bisa kulawan semua wkwk, setidaknya aku akan tetap menjadi tamengnya. Menjadi wadah keluh kesahnya, suka citanya, hancurnya, bahagianya. Aku mau Indah tahu kalau hatiku cukup besar untuk menampung runtuhan deritanya eaaa. Geli banget Alya wkwk. Dan aku juga berterima kasih karena Indah masih selalu menyempatkan datang. Aku selalu berharap Indah datang dengan hal-hal baik nan menyenangkan. Bukan karena aku malas mendengarnya mengeluh, aku cuma ingin segala yang indah-indah untuk Indah. Aamiin.

Baiklah sekarang soal Wisnu...

Wisnu sempat menghilang. Tidak tahu kemana. Selain faktor Wisnu yang pergi tanpa pamit, aku juga menjadi faktor yang menyebalkan. Aku tidak mencarinya. Aku membiarkan dia tidak berotasi di duniaku. Tapi aku tidak akan meminta maaf. Sebab aku yakin perginya Wisnu pasti punya alasan baik yang sulit ia jelaskan. Sebab aku tahu ketiadaan Wisnu pasti sedang berjuang atas sesuatu yang ingin ia gapai. Sebab aku tahu, Wisnu pasti baik-baik saja. Dan dia, Wisnu-nya Alya dan Indah, pada kenyataannya memang baik-baik saja. Terlepas dari berbagai derita dan rintangan yang harus dia lewati entah apa itu. Terima kasih karena selalu menang atas perangmu dengan hidupmu, Wis.

"Tapi Wisnu-ya, kamu punya orang-orang yang ingin diajak berjuang bersama," merupakan kalimat yang selalu ingin aku sampaikan ke Wisnu. Tidak mampu secara langsung sebab memang belum ada kesempatan lagi untuk bertemu. Tapi nanti Wisnu bisa baca. Harus bisa karena postingan ini akan aku share ke dia. Termasuk yang Tentang A.W dan I.W part I dan Tentang A.W dan I.W part II haha apakah ini sudah saatnya penjajahan atas Wisnu kembali dimulai? Bahwa membuat Wisnu menderita merupakan jalan ninjaku dan Indah yang perlu dilanjutkan? Bahwa waktu-waktu Wisnu pergi harus dibalaskan dengan kesusahan-kesusahan yang perlu aku dan Indah limpahkan? Wkwkw ampun Wis.

Long story short, Wisnu is back. Wisnu kembali. Dia datang lagi yeay. Wisnu yang entah dimana, lagi ngapain, makan apa, sama siapa ituuuuu datang melalui chat Whatsapp. Terima kasih Wisnu, sudah datang ke Alya duluan. Aku bahkan sudah mengatakan kalimat itu secara langsung ke Wisnu. Dan tahu apa? Wisnu masih sama. Masih Wisnu yang dulu; sebelum dia pergi. Dan malah jadi semakin baik:(

"Tes. Assalamualaikum," begitulah awalnya semua reuni ini bermula. Chat itu datang pada tanggal 20 Januari 2020 pada jam 06:09 waktu Toride, Ibaraki. Wisnu ternyata ada di Jepang juga:") Berkah ke Jepang ternyata mampu membawaku ke berkah untuk bertemu lagi sama Wisnu. Allah yang Maha Baik itu selalu mempertemukanku dengan orang-orang baik. Allah yang Maha Baik juga selalu memanjakanku dengan kebaikan-kebaikannya. Terlalu romantis.

Temannya Wisnu adalah temanku merupakan kalimat yang mampu meringkas cerita ini haha. Jadi aku magang di perusahaan yang sama kaya teman kuliahnya Wisnu; Anggita dan Dicky. Dunia itu sempit, yap that's right. Sekadar info selingan, Wisnu sudah di Jepang sejak 11 Januari 2020. Tapi Wisnu di Aichi:") jauh euy:")

Kami tukeran cerita. Banyak banget. Bisa dibilang itu pertama kalinya Wisnu bisa bawel cerita ini itu. Salah satu perubahan besar yang aku rasakan dari Wisnu. Senang akhirnya Wisnu bisa cerita balik ke aku, bukan aku doang yang dongengin Wisnu. Satu hal yang paling bikin terharu adalah dia menitipkanku dong ke Dicky. Bayangin. Coba bayangiiiin. Wkwk apaan si. Awalnya sempet ga percaya Wisnu begitu sampai-sampai aku kakuning (cek ulang? Apasih wkw menegaskan kembali gitu dah) ke Dicky. Masa iya Wisnu begitu? Dan dikirimin screenshotnya dong beneran Wisnu nitipin aku yaampun terharu temanku yang dulu cuek bebek banget bisa khawatir jugaaaa.

Wisnu juga sempat mengajarkan aku masak hehe iya aku masih temannya Wisnu yang tidak berbakat dan tidak berguna:") tapi Wisnu juga masih sama ko ada bego-begonya dikit wkw dia ke Jepang ga kepikiran coba mau bawa apa aja yaampun:( untung apatonya ada wifi walaupun di perdesaan jadi dia tidak terisolasi banget:( apalagi dia katanya deket kan tuh sama pantai jadi engga tenggelem-tenggelem amat;( tapi iri juga karena aku ketemunya di sini sama gedung mulu, sementara Wisnu kanan kiri depan belakangnya pantai coba huhu.

Wisnu masih rajin kaya dulu. Sekarang bahkan jadi rajin belanja sayur katanya. Apalagi karena harus masak sendiri kan. Aku sempet ngeluh kenapa jarak kita engga deketan aja kan jadi bisa menggantungkan hidup ke Wisnu, dan menggangu Wisnu wkwk tapi dengan baiknya dia bales, "iya kan jadi bisa bertukar pikiran soal masak, belanja, dll" yaAllah temanku hatinya melebihi malaikat:((

Kami sudah punya janji bertemu meski entah kapan. Doakan saja semoga reuninya tidak hanya di room chat. Semoga akan ada part-part lain dari postingan ini. Sungguh ingin menulis lagi dengan Indah dan Wisnu sebagai subjeknya. Terima kasih kalian, semoga selalu dalam lindungan Allah.
Categories: , ,

0 komentar:

Posting Komentar