Sabtu, 01 September 2012

EDENSOR


:)

HALO :) lagi rajin senyum nih :) HAHA

Langsung aja ya, jadi beberapa hari yang lalu, Yuyun minjemin salah satu novelnya ke saya. Edensor, buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Ini pertama kalinya saya baca karya dari Andrea Hirata, iya saya emang telat gaul. Yaudahlah daripada ga baca sema sekali ya ga? Yadong.

Sumpah ngiri pake banget sama beliau karena bisa –hampir- keliling dunia. Itu keren banget. Sumpah. Di novel ini, banyak banget ilmu yang saya dapet. dan karena saya adalah salah satu pecinta seni merangkai kata, ada kutipan-kutipan yang sesuatu deh pokoknya. Haha iya bener banget, saya mau ngepost kutipan-kutipan itu :)

·         Hal. 8
Langit adalah kitab yang terbentang. Sejak masa Azoikum, ketika kehidupan belum muncul, langit telah mencatat semua kejadian di muka bumi. – Weh

·         Hal. 29
Ia tersenyum, aku tak dapat bernafas. –Andrea

·         Hal. 30
Indah sekali, melibihi ledakan aurora di atas belantara Amazonia. –Andrea

·         Hal. 33
Sebaliknya Weh, sang antagonis, mengutuki hidupnya sendiri. Baginya, kelahiran adalah keputusan aklamasi tanpa negoisasi dan selamatlah manusia yang tak  pernah lahir. –Andrea

·         Hal. 42
Aku telah tertempa untuk mengejar pendidikan, apapun taruhannya. –Andrea

·         Hal. 42
Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan  berpencar ke arah yang mengejutkan. –Andrea

·         Hal. 53
Kenal, kan? Kenal? Sudahlah, tak usah dipusingkan. Aku sendiri tak kenal. –Andrea

·         Hal. 69
Ia tak begitu ramah, tapi jelas ia peduli.  –Andrea

·         Hal. 91
Mungkinkah karena kalut kehilangan Arai aku menjadi sinting? –Andrea

·         Hal. 91
Aku gemetar, berkeringat dingin. Bertahun-tahun jarum jam kewarasan telah berdetak dalam kepalaku dan sore ini jarum itu mati. Aku telah menjadi orang gila. –Andrea

·         Hal. 123
Katya masih seperti pulau karang tak bertuan diperairan Pasifik: indah, diperebutkan, tapi tak dapat dimiliki siapa pun. –Andrea

·         Hal. 133
Banyak, Tuan Smith. Di negriku banyak sekali orang pintar, pintar mencuri uang negara. –Andrea

·         Hal. 135
Proyek fisik! Lapangan kerja! Itulah solusi semua masalah!! Selain itu hanya bualan. Sekarang, lihatlah negrimu itu! Ditelikung dari luar, digerogoti dari dalam, tendangan penalti! Sebelas langkah lagi negrimu menuju bangkrut! –Adam Smith

·         Hal. 147
Parodi ini mencapai klimaks saat para petinggi Jepang, yang memberi utang, datang ketempat pertemuan dengan mobil mini bus carteran, sedangkan para petinggi Indonesia, yang berutang, datang satu per satu dengan limousine. –Andrea

·         Hal. 158
Cintanya mengajakku menulis puisi, cintanya adalah sastra. –Andrea

·         Hal. 167
Kawan, perempuan yang marah sama sekali jangan dianggap enteng! –Andrea

·         Hal. 171
Ide-ide sinting memang selalu memiliki dua dimensi: dicemooh atau diikuti orang-orang frustasi. –Andrea

·         Hal. 187
Perbuatan-perbuatan kecil yang buruk tak ubahnya bayi-bayi jantan Hyena, ia akan tumbuh, dan cepat atau lambat, akan mengepung induknya sendiri. –Andrea

·         Hal. 213
Tapi biarlah, biarlah norak begitu. –Andrea

·         Hal. 221
Bukankah sesuatu yang tak mampu membunuhmu akan membuatmu semakin kuat? –Andrea

·         Hal.292
Berpikir tiga langkah ke depan sebelum langkah pertama diambil. –Andrea

·         Hal. 230-232 (My favorite parts)
Hatinya mendung, pandangannya jauh. Aku tahu, pikirannya hanyut menyebrangi Teluk Finlandia, meluncur ke Laut Utara, mengalun di atas riak perairan Inggris, bergabung dengan Samudra Atlantik, berbelok ke Samudra Hindia, lalu hinggap di rumah kos Zakiah Nurmala di Srengseng Sawah, Depok. –Andrea.

Arai cengar-cengir , tapi senang. Baginya, mendengar suara Zakiah Nurmala cukup untuk membuat hatinya bersuka cita, meski suara itu adalah omelan. –Andrea

Jangan cemas Ikal, kaudengar tadi, kan? Dia masih mencintaiku. –Arai

·         Hal. 248
Tukang parkir, penjaga toko, masinis kereta, calo, tukang pos, nelayan, pengemis, kondektur, sopir bus, bahkan pencopet, semuanya ganteng. –Andrea kepada orang Italia.

·         Hal. 249
Jika ada sesuatu yang peling absurd di muka bumi ini, itu adalah cinta. –Andrea

·         Hal. 259
Peristiwa dengan Andrea Galliano membuatku seperti melihat cahaya yang meyakinkanku bahwa sekecil apa pun hal yang terjadi memang karena suatu alasan. –Andrea

Yap, saya rasa semua kata yang saya tulis ulang diatas adalah semua hal yang saya sukai dari buku ketiga yang berjudul Edensor ini. Selebihnya, semua hal yang ada dibuku ini adalah kumpulan peristiwa  yang sangat menajubkan. :)
Categories:

1 komentar: