Selasa, 11 Juni 2019

KaDO DARI CIKARANG



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Long time no see. Tapi percayalah saya sama sekali tak rehat menulis. Malah saya merasa beberapa bulan ini adalah waktu terpadat dalam hal menulis. Ingin clue kira-kira apa yang ditulis? Sederhana saja, semua mahasiswa tingkat akhir akan menulisnya.

Yap. Saya benar-benar sibuk menulis, menghapus, dan menulis lagi. Saya juga banyak membaca hal-hal baru; tumpukan jurnal penelitian, skripsi terdahulu, dan buku-buku terkait yang sebelumnya tidak menarik perhatian. ‘Tulisan ilmiah’ saya yang satu ini sungguh penuh pertanggungjawaban. Namun semuanya sudah berakhir, kini saya bisa menulis bebas lagi. Hal-hal yang cukup menggunakan kenangan, harapan, dan situasi masa kini. Akhirnya saya bisa lebih leluasa menggerakkan jari saat inspirasi menghampiri, tanpa perlu bukti-bukti pendukung untuk mengamini.

Sedikit melirik ke masa lalu, saya ingin berbagi sepintas bagaimana tampilan 'tulisan ilmiah' yang sebelumnya saya ributkan. Semua berawal dari kata KaDO. Sungguh bukan maksud alay ataupun trying to mess up with a perfectionist, namun memang seperti itu adanya KaDO ditulis. Jujur, ini sempat jadi masalah krusial juga sejak mula bimbingan pertama wkwk. ‘Kenapa a-nya kecil sendiri? Ko ganggu banget ya penulisannya? Kenapa a-nya engga sekalian besar aja? dan blablabla blablabla’.

20 tahun lebih saya tinggal di Cikarang, saya baru mengetahui keberadaan KaDO setelah survai sana-sini untuk lokasi penelitian. Tahu apa yang lebih mengejutkan? Hampir setengah pergaulan saya berisi anak-anak hitz Cikarangz tapi tak satupun dari mereka juga ada yang mengetahui tentang KaDO:"). Sungguh sebuah pertanyaan besar apa saja yang telah kami lakukan selama hidup menghirup udara Cikarang dan berpijak pada tanah Cikarang. Oleh karena itu, saya akan kenalkan pada dunia; KaDO dari Cikarang.

KaDO adalah singkatan dari Kampoeng Djamoe Organik. KaDO merupakan sebuah agrowisata berbasis pengobatan tradisional yang didalamnya terdapat berbagai jenis tanaman obat, dilengkapi fasilitas klinik jamu, makanan organik, spa, dan ilmu-ilmu yang dirangkum dalam tur keliling maupun praktek langsung mulai dari menanam, panen tanaman obat, hingga mengolahnya menjadi jamu. Sounds great, isn't it? Begitulah gambaran singkat yang bisa saya sampaikan untuk menjelaskan KaDO, meskipun yang tertulis secara teoritis adalah seperti ini; 

KaDO Martha Tilaar Cikarang merupakan kebun botani yang khusus mengelola dan melestarikan tanaman berkhasiat obat asli Indonesia yang didirikan oleh DR. Martha Tilaar. Terbentuknya KaDO Martha Tilaar Cikarang dilatarbelakangi oleh keprihatinan yang sangat dalam akan lajunya pengikisan kekayaan sumber daya alam dan hayati Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan perumahan masyarakat serta untuk kepentingan ekonomi dan pembangunan.

Makin kaget kah karena ternyata pemilik dan pengelolanya adalah Martha Tilaar? Iya benar, ini adalah Marta Tilaar yang produknya sering kalian beli dimana-mana (ex: Sariayu dan Mirabella)

Diawali dari sepetak lahan di daerah Sawangan, Depok pada tahun 1995, KaDO Martha Tilaar Cikarang melakukan koleksi dan domestikasi berbagai jenis tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (OKA) yang dikumpulkan dari tanaman liar. Tanaman liar yang dikumpulkan adalah tanaman-tanaman yang sudah dikenal oleh masyarakat lokal sebagai bahan untuk perawatan kesehatan dan kecantikan secara alami. Namun dengan semakin banyaknya tanaman yang KaDO Martha Tilaar Cikarang koleksi serta budidayakan, maka sejak tahun 1997 KaDO Martha Tilaar Cikarang berusaha untuk dapat membuka area pertanaman di wilayah Cikarang yang luasnya sekitar 10 Ha.

Fakta mengejutkan lain adalah meskipun dimulai sejak tahun 1997, namun KaDO baru beroprasi tahun 2007. Selama 10 tahun berlangsung, perjuangan yang dilakukan adalah membulak-balik tanah, mengolah tanah Cikarang yang super kering itu menjadi ‘hidup’ kembali agar tanaman-tanaman obat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Jadi kalau ada kampanye soal lingkungan sehat, tolong dengar dan pertimbangkan baik-baik. Merusaknya bisa hanya dengan sedetik membuang sampah sembarangan, tapi waktu mendistorsinya tanpa tahu entah kapan.

KaDO Martha Tilaar Cikarang memberikan dampak yang sangat baik bagi upaya pelestarian budaya, bagi sumber daya hayati, dan sekaligus sebagai pusat pendidikan lingkungan bagi pelajar dan masyarakat. KaDO Martha Tilaar Cikarang sebagai pusat pendidikan lingkungan (center for environmental education) merupakan salah satu kebun botani di Indonesia yang dapat membantu menumbuhkan kesadaran lingkungan yang baik bagi masyarakat serta mendidik masyarakat petani untuk dapat berbudidaya dengan baik dan berwawasan lingkungan melalui budidaya organik, serta turut mendukung pencapaian target secara lebih cepat dan efektif. KaDO Martha Tilaar Cikarang memiliki koleksi sekitar 650 spesies tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (OKA), kebun ini dikelola oleh para ahli pertanian serta didukung oleh Martha Tilaar Innovation Center (MTIC).”

Oh iya, kenapa a di KaDO harus kecil? Karena dari sananya kek gitu wkw. Alasan pengelola? Karena a-nya diambil dari kata k'a'mpoeng yang letaknya di tengah, jadi perlu ditulis huruf kecil. Sementara yang lain, huruf K, D, dan O diambil dari awal kata jadi harus besar, yaitu 'K'ampoeng 'D'jamoe 'O'rganik. Begitulah sejarahnya saudara-saudara sekalian. Dan satu lagi tambahan, 'kalau besar semua mah hurufnya sama aja kaya kado=hadiah dong artinya, kita bedalah!!'. Begitulah penjelasannya.
 
Di KaDO, saya jadi kenal banyak orang-orang baik. Orang baik pertama adalah Pak Dedy, pembimbing saya di lapangan. Beliau ini ilmu tanaman obatnya banyakkkkk sekali (k-nya ditulis banyak agar tergambar). Tapi beliau banyak sekali tanggungjawabnya dan sibuk, jadi saya punya pembimbing kedua; Mba Fitri. Mba Fitri ini pembimbing saya di klinik. Klinik yang didalamnya penuh simplisia untuk pasien-pasien yang datang. Unik, kan? Dokter (Pak Richard) dan perawatnya (Mas Arman) juga ahli herbal. Pokoknya klinik jamu tuh sesuai namanya beneran dipenuhi oleh jamu.

Bersama mba Fit dan pak Ded ;)
Ini saat gabut ;)
Ini saat bekerja di klinik ;)
Lalu, ada Mba Betty sang pemberi informasi. Semua-semua soal pengunjung dan teman-temannya bisa ditanyakan dan diakses melalui beliau. Mba Coty dan Bu Susi yang bertugas di spa, legend deh duo ini soal rawat merawat tubuh dan menyatu dengan alam. Terspesial; karyawan-karyawan baik yang di kebun (Pak Nanang, Pak Ano, dan Pak Wawan) maupun di kedai (Mas Alex, Mas Yuji, dan Mas Ijul). Terima kasih sudah selalu siap sedia disusahin dengan pertanyaan-pertanyaan.

Ini jalan berdaunannya ;)

Ini saung berdanaunya ;)
Sebenarnya tujuan posting ini adalah turut serta mempromosikan KaDO, tapi saya ternyata tidak punya foto tanpa ada sayanya:( ini antara love my self first atau bagian dari narcissim saya juga kurang paham deh:( tapi ini sepertinya tanda agar kalian langsung saja secara pribadi ke sana dan lihat sendiri bahwa KaDO memang seperti kado untuk Cikarang. Di sana kalian juga bisa banyak belajar dan kenalan sama orang-orang baik juga ;) jangan ragu-ragu kalau kalian sedang cari tempat PKL maupun tugas akhir, semua pintu terbuka lebar-lebar untuk kalian yang sedang mengejar pendidikan karena memang itulah KaDO berdiri. Salam manis dari saya dan KaDO.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


0 komentar:

Posting Komentar