SELAMAT 22, LISA!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

First of all, Lis, selamat ulang tahun. Kamu do’a sendiri aja ya, nanti aku aamiin-in.

Aku nulis ini diketik agar tinggal nge-print supaya jari jemari aku tidak lelah nulis dan untuk bisa di upload juga di blog. Jadi aku tidak perlu kerja dua kali. Hehehehehehehe lopyu.

Lisa Indriyani, sekarang 22.

Lis, kamu pernah mesen ke aku kalau kamu ultah, kamu mau dikasih Jongwoo. Terus aku dengan PDnya bilang, iya nanti aku kasih. Hmm. Entah apa yang merasukiku.

Mungkin saat itu aku hanya menganggap Jongwoo sebagai sebilah papan yang tinggal dibeli di matrial(?) atau apel yang tinggal dipetik(?) atau skripsi yang tinggal direvisi(?). Entahlah. Lalu aku sadar, dia idol Korea.

Sebenarnya aku udah niat ngasih, sekalipun bukan Jongwoo beneran. Ada banyak ide di kepala aku, tapi engga ada yang bisa aku reliasikan. Akhirnya aku menyerah. Lalu cari alternatif lain.

Pesan moral 1:

Move on itu baik. Jangan terlalu memaksakan sesuatu. Kalau dilepaskan akan membuang beban, maka lepaslah. Bahagiamu masih banyak.

Aku baru pulang dari KaDO (Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar), lalu langsung menyempatkan cari kado eaeaea. Cikarang masih sama, Lis. Panas, macet, jalan penuh lubang meteor, dan Aang belum sampai untuk menyelamatkan bumi. Tapi aku rela tidak langsung menuju rumah, lalu puter balik ke toko aksesoris kesukaan aku.

Pesan moral 2:

Belajar yang bener, biar Cikarang maju.

Di toko itu, semuanya bermula. Aku berjalan melewati rak demi rak. Tengok kanan-kiri. Memilah dengan hati-hati; barangkali ada barang yang selama ini kamu inginkan atau kamu butuhkan. Tapi aku malah menemukan barang-barang lucu lain yang pengen aku beli, jadi aku lupa akan keinginan dan kebutuhan kamu. Maaf ya Lis.

Tapi aku tetap berusaha mencari, mencari, dan mencari. Setelah beberapa barang ku dapat, aku menyimpulkan bahwa tema kado kamu adalah kebutuhan rambut. Jadi aku beli semua (yang aku pengen) mulai dari jepitan, kunciran, dan teman-temannya. Aku akan titipkan mereka semua ke kamu Lis. Jaga baik-baik ya. Anggap mereka seperti anak-anakmu.

Pesan moral 3:

Jangan menyerah. Terus berjuang dan berusaha mencari apa yang akan membuatmu bahagia.

Tapi setelah sampai rumah, aku galau. Gimana caranya ngebungkus mereka tapi dengan cara yang anti-mainstream? Terus aku nemu kotak Lis, jadi masalah selesai. Aku masukin aja semuanya ke dalam kotak. Tentu saja dengan tidak rapi, sebab aku menyesuaikan kepribadian kamu wkwk.

Pada akhirnya, gaada anti-mainstream-nya yha:’)

Terus aku inget pas bantuin mba Fitri (apoteker KaDO) ngirim barang ke kakaknya via JNE tuh dia lilit semuanya pakai lakban Lis. Selama ngeliat proses itu, bisa aku bayangin betapa bete-nya aku selama ini setiap ngebukain bungkusan barang online. Aha! Kemudian aku jadi terinspirasi untuk membuat kamu bete juga. Jadi aku lilit aja kardus kado kamu pakai selotip. Iya, selotip. Bukan lakban. Dijamin bete kuadrat.

Pesan moral 4:

Tidak semua teman itu baik, jadi temenan aja sama aku.

Akur dan belum mandi

Akur dan belum mandi 2

Nanti pas kamu buka kadonya, hal yang paling pertama dan utama adalah; kamu engga akan terharu. Kedua; karena kamu engga suka barang-barang dengan warna mencolok, maka aku belikan barang-barang dengan warna mencolok. Ketiga; karena selera kita beda jauh dan aku sulit memilih sesuai selera kamu, maka aku pilih sesuai selera aku.

Pesan moral 5:

Tidak semua hal dalam hidup ini berjalan sesuai keinginan kita. Mulailah menerima hal-hal lain yang mungkin saja lebih baik untuk dijalani.

Aku harus ngomongin apalagi ya Lis agar ucapan ulang tahun ini lebih berarti? Kayaknya engga ada deh. Yaudahlah. Aku sudahi saja sampai di sini. Sekali lagi, selamat ulang tahun.

Pesan moral 6:

Kehadiran aku di hidup kamu sudah sangat berarti, jadi kamu tidak perlu apapun.

Aku, Lisa, dan kaka Tua.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bonus: