Saya tahu banyak malapetaka yang
timbul dari klik kanan – copy – klik kanan
–paste. Saya juga sadar betapa
kejinya CTRL + C – CTRL + V. Tapi saya belum benar-benar paham sakitnya dampak
dari hal tersebut, sampai datanglah hari dimana tulisan saya ada di page orang
lain.
“Dasar rampok”. Dua kata pertama yang langsung meluncur dalam otak
saya.
Mungkin karena menulis adalah
hobi saya, mungkin karena mencatat quotes adalah hobi saya, dan mungkin karena
mengagumi penulis karena karyanya juga adalah hobi saya; saya hilang kendali
dan ingin meledak. Sebab saya selalu menyisipkan credit, bukan karena saya
orang baik ataupun orang sok baik. Sebab saya selalu memberi tanda petik,
menuntaskan kewajiban atas hak pemilik tulisan. Sebab penulis perlu diapresiasi
karena menginspirasi. Sebab mencuri tulisan orang lain, seperti tindak kriminal
di mata saya.
Walaupun tulisan yang di rampok ehm di curi ehm di copas itu tidak sebagus tulisan profesional dan seakan-akan ‘yaelah
tulisan gitu doang di copas ae marah, alay lu’...tapi saya –entah kenapa- tetap
sulit ikhlas. Walaupun ikhlas ilmu maha tinggi yang mampu membawa orang yang
menerapkannya masuk surga, tapi saya –entah kenapa- tetap kesal setengah mati
setiap lihat tulisan saya ditempel semena-mena. Walaupun ini, walaupun itu,
walaupun ini-itu, pokoknya merampok tulisan orang lain bukanlah hal yang benar
menurut saya.
DAN itu berlaku untuk setiap
tulisan. Sekalipun hanya tiga kata dalam blog orang, sekalipun hanya nemu di
Line Today, sekalipun hanya sekalimat di caption orang, sekalipun ini,
sekalipun itu, sekalipun ini-itu. Seperti pencurian uang, berapapun yang
dicuri; mencuri tetaplah mencuri.
0 komentar:
Posting Komentar