Selasa, 26 Juni 2012

MATEMACINTA


Mungkin ini bukan puisi, karena kayanya kepanjangan kata2nya haha. Dan kayanya ga asik gitu yah kalo dibilang ‘cerita’. Kalo gitu, saya lebih seneng puisi atau cerita ini disebut sebagai........analogi ;)

Aku pernah bertanya
Kenapa banyak yang membenci bilangan prima
Bilangan itu memang tak adil
Selalu menyisakan satu, yang tidak bisa bulat bila dibagi dua

Bila cinta adalah angka 11, yang tidak dapat dibagi rata
Aku membaginya menjadi 1 dan 1
Aku dan kamu

Aku mulai ikut-ikutan membenci bilangan prima
Aku mencoba membaginya
Tapi hasilnya selalu membuahkan koma ditenganya
Membuat bilangan itu, tidak sempurna

Tak bisa dipungkiri lagi
Ternyata angka 11, lambang cintaku-pun sama saja
Hasilnya 5,5
Sisa 0,5 dari aku dan sisa 0,5 dari kamu
Membuat cinta kita tidak terbentuk </3

Hasil baginya memang sama besar
Tapi sisa dari bilangan itu tetap saja menjengkelkan
Ia tidak bisa ditambahkan ataupun dibuang
Cintaku tak mungkin ditambah
Aku takut berbalik membencimu
Tapi aku tidak bisa membuang sisanya
Rasanya sakit
Seperti tercabik karena muatan cintaku direnggut

Sisa 0,5 dari setiap bagian yang telah dibagi, aku hilangkan
Ia akan membentuk angka baru
10 yang merupakan angka genap

Padahal bilangan prima sudah tetap
Aku malah nekat membuang sisanya
Aku melanggar ketetapan
Membuatnya menjadi bilangan baru

Kini aku menangis
Rasanya sakit luar biasa
Hatiku cacat sekarang
Tapi aku tidak menyesal
Ini demi cinta kita, kan?

Kurangi 0,5 lagi
Itu yang dibutuhkan dari sisa satunya
Maka 11 akan benar-benar menjadi 10
Membentuk cinta kita

Kenyataannya pahit
Kamu terlalu jahat
Kamu mempertahankan 0,5 itu, tidak mau melepasnya
Membiarkan aku sakit sendirian
Tak bisakah kamu berkorban sedikit?

5,5 ku telah diambil 0,5 dan menjadi prima utuh
Sementara sebelahnya masih tetap  5,5
Jika ditambah, hasilnya menjadi 10,5
Hancur.
Lebih jauh dari kata sempurna

Bodoh.
Aku terlalu bodoh membenci bilangan prima
Aku bahkan mengubahnya
Sisa yang aku permasalahkan, kini malah menjadi luka

Kalau saja dari awal aku dan kamu tetap 11
Yang terdiri atas 1 dan 1
Tanpa peduli bisa dibagi atau tidak
Mungkin sekarang, kita tetap bersama

Aku egois mengejar kesempurnaan
Padahal dariawal, bilangan prima telah mengajarkan hal penting
Yaitu, tetap.

Walau tidak bisa dibagi 2,
Walau nantinya menghasilkan koma,
Namun tetap saja,
Prima justru bisa saling melengkapi dengan sisa baginya

Itulah cinta sebenarnya, yang kini aku pahami dari bilangan prima. Saling menerima dengan lebih atau kurangnya. Terima kasih karena sempat mengisi 0,5 untuk cinta kita. Mungkin sekarang kamu telah pergi, tapi aku tetap bertahan disini. Dengan 0,5 yang pernah kamu sia-siakan.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar