Selasa, 16 April 2013

Remember When - Wina Effendi


  • Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.
  • If you love enough, you'll lie a lot. -Tony Amus hal. 48
  • Mungkin dia hanyalah orang yang tepat yang datang pada waktu yang salah. -Hal. 127
  • Sampai kapanpun, luka dari kehilangan seseorang mungkin nggak akan sembuh. -Hal. 153
  • Seharusnya aku sudah tahu, bahwa dia memang sudah berubah. hanya saja, aku sulit merelakan. sulit memberitahu diri sendiri bahwa semua orang bisa berubah, dan aku harus menerimanya. -Hal. 169
  • Senyumku mengembang, padahal aku ingin menangis. -Hal. 175
  • How much do you still want me to love you? -Toto, Lea hal. 178
  • Aku tidak suka rasa sakit ini, menusuk-nusuk hatiku dan tidak mau pergi. -Hal.185
  • Dia menoleh, lalu tersenyum. Dia sedang menangis, tapi bibirnya menyunggingkan senyum. -Hal. 187
  • Kalau dia mendengar lebih jeli lagi, mungkin dia akan mendengar detak jantungku yang tak keruan. -Hal. 188
  • Aku tidak tahu perasaannya saat tersenyum padaku. -Hal. 188
  • Gue emang bego. Di saat seperti ini pun, gue masih berharap. -Hal. 199
  • Jika ada sebuah cara untuk melindunginya, mungkin menjauh adalah cara yang terbaik. -Hal. 200
  • Aku kangen, tapi setiap kali melihatnya aku merasakan emosi yang...bagaimana harus kujelaskan? -Hal. 210
  • Kenapa masih sulit melupakan walaupun sudah terluka? -Hal. 218
  • Cuma dia yang bisa baca pikiran gue hanya dengan sekali pandang. -Hal. 222
  • Aku menghindarinya, terus dan terus, seperti berlari dalam lingkaran. -Hal. 234