:)
HALO :) lagi rajin
senyum nih :) HAHA
Langsung aja ya,
jadi beberapa hari yang lalu, Yuyun minjemin salah satu novelnya ke saya.
Edensor, buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Ini pertama
kalinya saya baca karya dari Andrea Hirata, iya saya emang telat gaul.
Yaudahlah daripada ga baca sema sekali ya ga? Yadong.
Sumpah ngiri pake
banget sama beliau karena bisa –hampir- keliling dunia. Itu keren banget.
Sumpah. Di novel ini, banyak banget ilmu yang saya dapet. dan karena saya
adalah salah satu pecinta seni merangkai kata, ada kutipan-kutipan yang sesuatu
deh pokoknya. Haha iya bener banget, saya mau ngepost kutipan-kutipan itu :)
·
Hal. 8
Langit adalah
kitab yang terbentang. Sejak masa Azoikum, ketika kehidupan belum muncul,
langit telah mencatat semua kejadian di muka bumi. – Weh
·
Hal. 29
Ia tersenyum, aku
tak dapat bernafas. –Andrea
·
Hal. 30
Indah sekali,
melibihi ledakan aurora di atas belantara Amazonia. –Andrea
·
Hal. 33
Sebaliknya Weh,
sang antagonis, mengutuki hidupnya sendiri. Baginya, kelahiran adalah keputusan
aklamasi tanpa negoisasi dan selamatlah manusia yang tak pernah lahir. –Andrea
·
Hal. 42
Aku telah tertempa
untuk mengejar pendidikan, apapun taruhannya. –Andrea
·
Hal. 42
Aku mendamba
kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti
benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat,
mengganda, berkembang, terurai, dan
berpencar ke arah yang mengejutkan. –Andrea
·
Hal. 53
Kenal, kan? Kenal?
Sudahlah, tak usah dipusingkan. Aku sendiri tak kenal. –Andrea
·
Hal. 69
Ia tak begitu
ramah, tapi jelas ia peduli. –Andrea
·
Hal. 91
Mungkinkah karena
kalut kehilangan Arai aku menjadi sinting? –Andrea
·
Hal. 91
Aku gemetar,
berkeringat dingin. Bertahun-tahun jarum jam kewarasan telah berdetak dalam
kepalaku dan sore ini jarum itu mati. Aku telah menjadi orang gila. –Andrea
·
Hal. 123
Katya masih
seperti pulau karang tak bertuan diperairan Pasifik: indah, diperebutkan, tapi
tak dapat dimiliki siapa pun. –Andrea
·
Hal. 133
Banyak, Tuan
Smith. Di negriku banyak sekali orang pintar, pintar mencuri uang negara. –Andrea
·
Hal. 135
Proyek fisik! Lapangan
kerja! Itulah solusi semua masalah!! Selain itu hanya bualan. Sekarang,
lihatlah negrimu itu! Ditelikung dari luar, digerogoti dari dalam, tendangan
penalti! Sebelas langkah lagi negrimu menuju bangkrut! –Adam Smith
·
Hal. 147
Parodi ini
mencapai klimaks saat para petinggi Jepang, yang memberi utang, datang ketempat
pertemuan dengan mobil mini bus carteran, sedangkan para petinggi Indonesia,
yang berutang, datang satu per satu dengan limousine. –Andrea
·
Hal. 158
Cintanya
mengajakku menulis puisi, cintanya adalah sastra. –Andrea
·
Hal. 167
Kawan, perempuan
yang marah sama sekali jangan dianggap enteng! –Andrea
·
Hal. 171
Ide-ide sinting
memang selalu memiliki dua dimensi: dicemooh atau diikuti orang-orang frustasi.
–Andrea
·
Hal. 187
Perbuatan-perbuatan
kecil yang buruk tak ubahnya bayi-bayi jantan Hyena, ia akan tumbuh, dan cepat
atau lambat, akan mengepung induknya sendiri. –Andrea
·
Hal. 213
Tapi biarlah,
biarlah norak begitu. –Andrea
·
Hal. 221
Bukankah sesuatu
yang tak mampu membunuhmu akan membuatmu semakin kuat? –Andrea
·
Hal.292
Berpikir tiga
langkah ke depan sebelum langkah pertama diambil. –Andrea
·
Hal. 230-232 (My favorite parts)
Hatinya mendung,
pandangannya jauh. Aku tahu, pikirannya hanyut menyebrangi Teluk Finlandia,
meluncur ke Laut Utara, mengalun di atas riak perairan Inggris, bergabung
dengan Samudra Atlantik, berbelok ke Samudra Hindia, lalu hinggap di rumah kos
Zakiah Nurmala di Srengseng Sawah, Depok. –Andrea.
Arai cengar-cengir
, tapi senang. Baginya, mendengar suara Zakiah Nurmala cukup untuk membuat
hatinya bersuka cita, meski suara itu adalah omelan. –Andrea
Jangan cemas Ikal,
kaudengar tadi, kan? Dia masih mencintaiku. –Arai
·
Hal. 248
Tukang parkir,
penjaga toko, masinis kereta, calo, tukang pos, nelayan, pengemis, kondektur,
sopir bus, bahkan pencopet, semuanya ganteng. –Andrea kepada orang Italia.
·
Hal. 249
Jika ada sesuatu
yang peling absurd di muka bumi ini, itu adalah cinta. –Andrea
·
Hal. 259
Peristiwa dengan
Andrea Galliano membuatku seperti melihat cahaya yang meyakinkanku bahwa
sekecil apa pun hal yang terjadi memang karena suatu alasan. –Andrea
Yap, saya rasa
semua kata yang saya tulis ulang diatas adalah semua hal yang saya sukai dari
buku ketiga yang berjudul Edensor ini. Selebihnya, semua hal yang ada dibuku
ini adalah kumpulan peristiwa yang
sangat menajubkan. :)